Friday 7 November 2014

Lihat Hatiku

Sejak pertama kali ku menyimpan rasa ini
Sesungguhnya ku tahu ku tak mungkin milikimu
Ku bukan yang sempurna dan bukan sosok idamanmu
Tapi jiwaku dan ragaku seluas cintaku
Biarkan aku yang membuktikan
Biarkan aku yang menunjukkan
Cintaku adalah perjuangan
Pertandingan hidup dan matiku
Ku tak akan henti melakukan
Sebelum semua kau sadari
Tak pernah salah ku mencintamu, memujamu
Asalkan kau lihat hatiku
Tapi jiwaku dan ragaku seluas cintaku
Biarkan aku yang membuktikan
Biarkan aku yang menunjukkan
Cintaku adalah perjuangan
Pertandingan hidup dan matiku
Ku tak akan henti melakukan
Sebelum semua kau sadari
Tak pernah salah ku mencintamu, memujamu
Asalkan kau lihat hatiku

Tuesday 8 April 2014

Touching Love Story Part I


Liana dan Raka adalah sepasang kekasih , mereka berpacaran sejak mereka masuk sekolah menengah atas , mereka merupakan pasangan yang serasi , Liana memiliki paras yang cantik , begitu pun Raka yang memiliki paras yang tampan , mereka pun sama sama termasuk siswa yang berprestasi di sekolah . Sosok Raka yang penyabar mampu meluluhkan hati Liana , begitu pun sebaliknya sikap Raka yang santun dan ramah telah memikat hati gadis itu .
Setiap hari Liana dan Raka selalu bersama , mereka sering terlibat dalam sebuah kegiatan sekolah , sikap Raka terhadap Liana sangat romantis , tak jarang hal ini membuat banyak gadis iri pada Liana , tapi Liana tetap yakin bahwa Raka memang laki laki pendamping hidupnya , dan Liana yakin Raka takkan berpling darinya . Hal ini terbukti dengan hubungan mereka yang selalu baik baik saja bahkan hingga mereka lulus sekolah dan melanjutkan kuliah , mereka srelalu saling menjaga hubungan mereka yang telah 6 tahun mereka jalin .
Tahun demi tahun berlalu , cinta mereka semakin menyatu enam tahun sudah mereka bersama saling menyayangi dan melengkapi sebagai sepasang kekasih , hari ini tiba waktunya mereka mempersatukan cinta mereka , ya hari ini adalah hari pernikahan Liana dan Raka , Liana berdandan bagai seorang putri , dia begituvterlihat cantik mengenakan kebaya putih yang anggun , dengan dilengkapi kembang goyang di kepalanya . Andin sebagai sahabat Liana sampai yerkesima melihatnya "eh Li lo cantik banget , duh calon nyonya Raka bikin gue terkesima nih haha " pujinya , "apaan sih lo ngeledek aja deh " sahutnya ," yaampun gue serius kali Liana " timpal Andin , lalu terdengar suara ibu Liana memanggilnya " Liana sayang udah beres kan turun ke bawah yuk udah banyak tamu undangan " , "iya ma " sahutnya , ditemani Andin , Liana pun turun ke bawah .
Para tamu undangan sudah datang , begitu pun keluarga Liana telah berkumpul , Liana hanya tinggal duduk menunggu sang calon pengantin pria meminangnya , waktu pun menunjukkan pukul 09.00 acara seharusnya segera dimulai , tapi sang calon pengantin pria belum juga datang , Liana pun mencoba menghubungi Raka dengan sms " sayang kamu dimana " tanyanya , tak lama Raka pun membalas smsnya " iya sayang ini jalnnya macet banget tunggu sebentar ya " . Satu jam berlalu seharusnya Raka sudah tiba di rumah Liana , tapi Raka belum juga datang . Liana mulai gelisah dia pun ijin keluar rumah , dia menunggui Raka di teras rumahnya dia hanya mondar mandir , kemudian Andin menyusul Liana keluar , " gimana Li udah ada kabar ? " Tanya Andin , " belum din , kemana ya dia ? " Tanya Liana , dia mencoba menghubungi hp nya Raka tapi tak kunjung ada jawaban , " kemana ya dia , hhmm..ah mungkin kejebak macet " gumamnya dalam hati , Liana tidak bisa menutupi kegelisahannya , tiba tiba hpnya berdering "dari siapa Li ?" Tanya Andin , "Raka din , aku angkat dulu yaa" sahutnya , "hallo apa benar ini mbak Liana ? " , "iya , ini siapa ? Raka mana ?" Tanyanya , orang yang berbicara itu terdengar asing di telinga Liana , ya itu bukan Raka . "Kami dari kepolisian mbak kami mau mengabarkan kalau mobil pengantin mas Raka mengalami kecelakaan , mobil mas Raka menabrak truk tangki " , " apaaaa ? Enggak gak mungkin " teriak Liana , " ya sudah mbak kami hanya mengavlbarkan , sekarang korban sedang dievakuasi ke RS " , Liana terkejutbmenfldengar semua itu tiba tiba ~praaak~ hpnya jatuh dari genggamannya , "Li kenapa Li , Raka kenapa ? " Tanya Andin , Liana terduduk lemas , sambil menangis hatinya bagai di sambar petir mendengar apa yang baru saja dikatakan polisi , " Raka ndin Raka kecelakaan " jawabnya sambil terisak , Liana terus menangis sambil berteriak " Rakaaa , engga gak mungkiiin .... " , teriakannya membuat kedua orang tua dan para tamu undangan keluar ,"Liana ? Kenapa sayang ? " Tnya ibunya , "Liana dapet telepon tante katanya Raka kecelakaan " Andin yang menjawab pertanyaan ibunya Liana , Liana tiba tibabjatuh pingsan membuat semuanya panik . Andin dan kedua orang tuanya Liana mencoba menyadarkan Liana , " Liana bangun sayang " ucap ibunya , tak lama kemudian Liana pun siuman , dia pun langsung teriak , "ma , kita harus ke rumah sakit sekarang ma" sahutnya , "iya sayang ayo sekarang kita ke rumah sakit ya sayang" sahut ayahnya Liana , mereka pun pergi ke RS .

Thursday 3 April 2014

Spirit Of Love

Riani seorang mahasiswi tingkat akhir fakultas kedokteran di sebuah universitas di Bandung , sebenarnya dia tidaknmenginginkan masuk ke fakultas kedokteran itu tapi apa daya ini keinginan sang ayah tercinta , walau begitu Riani tetap menjalani kuliah walau hingga hampir tingkat akhir hanya dengan nilai pas pasan karena dia tak pernah serius dengan jurusannya itu . 
Sudah tiga hari ayahnya ayahnya dirawat di rumah sakit karena penyakit jantungnya kambuh , Riani bersama ibu dan adiknya terpaksa menunggui di rumah sakit , hal ini tentu bukan hal yang memusingkan untuk Riani karena dia memang sangat malas untuk kuliah . Setiap sore Riani pergi ke taman rumah sakit untuk sekedar menenangkan pikirannya , saat dia melamun tiba tiba hp nya berdering dan ternyata itu telepon dari mamanya yang mengabarkan ayahnya kritis dengan kaget Riani pun bergegas lari ke kmar ayahnya , saat dia berjalan di koridor rumah sakit ia menaabrak seorang laki laki yang memakai kursi roda , biukannya meminta maaf Riani malah memarahi laki laki itu , laki laki itu pun keheranan tapi dia hanya tersenyum . 

Setelah seminggu dirawat di rumah sakit keadaan ayahnya lebih membaik , hanya saja perlu menunggu beberapa hari . Seperti biasa Riani berdiam diri di taman rumah sakit dia bertemu dengan laki laki yang suatu hari oernah ia tabrak , laki laki itu selalu bersikap sok akrab pada , padahal Riani masih saja ketus terhadap laki laki itu , tapi laki laki itu tetap selalu menggoda Riani " hai , cemberut aja " ucapnya , Riani hanya bersikap cuek dan kemudian pergi , sudah seminggu ini setiap dia ke taman dia selalu bertemu dengan laki laki itu dan lelaki itu selalu menggidanya walau Riani tak pernah meresponnya , kali ini tidak seperti biasanya dia tidak melihat laki laki itu , laki laki yang selalu menggodanya . 
Dia hanya melihat suster yang biasa mengantarnya . Riani mulai penasaran , dia pun memberanikan diri bertanya kepada suster itu " suster " ucap Riani , " iya ada apa mbak " jawab suster itu , " emhhh...laki laki yang biasa suster antar ke taman ini kemana tumben dia gak ada ? " Tanyanya , suster itu pun menjawab " maksud mbak mas Rendra ? Dia sekarang harus banyak istirahat mbak , kemarin juga sebenarnya dia harus diam di kamar , hanya saja dia selslu memaksa keluar mbak " sahut suster itu , " ohhh..kok sudah seminggu ini saya selalu melihat dia sus ? " Tanya Riani lagi , " mas Rendra memang sering dirawat di rumah sakit ini mbak " jawab suster itu , " sering ? Memang dia sakit apa ?" Tanyanya , " mas Rendra sakit kanker otak stadium akhir mbak , setiap kali ia kritis dia perlu dirawat dalam waktu lama di rumah sakit ini " , " kanker otak sus ? " Tanya Riani , " iya mbak , eh mbak saya permisi dulu ya mbak mari " ucap suster , "iya sus , terimakasih sus " sahutnya . Riani masih berdiri di taman itu dia merasa keheranan akan penyakit si lelaki itu yang ternyata sangat fatal .

Dua hari berlalu , seperti biasa Riani pergi ke taman , dia pun duduk di kursi taman Riani masih bingung dengan apa yang baru saja diceritakan suster itu , dalam hati dia berkata " hmmm..kemana ya laki laki itu tumben dia gak ada disini biasanya dia selalu disini dan usil menyapaku ? " , belum habis keheranannya dia dikagetkan dengan suara orang yang tentu saja sudah dia kenal , ya dia Rendra laki laki yang selalu menggoda Riani dengan sikap sok akrabnya "kamu..." Ucap Riani kaget , Rendra tak datang sendiri dia datang bersama seorang anak berumur kira kira 10 tahun , Riani mengenali anak itu ya dia Reysha adik laki lakinya . "Reysha , kamu ngapain disini ? Kok kamu sama..." Belum selesai Riani berbicara Reysha sudah memotong pembicaraannya "kak Rendra ? Dia kan kamarnya sebelah ayah kak , setiap hari aku sering ke kamar kak R endra , kak Rendra hebat loh kak di bisa ngalahin aku main video game " celoteh Reysha , "Reysha , haha kamu ini bisa saja " sahut Rendra , " aku ke kamar ayah dulu yah kak " Reysha pun meninggalkan Riani dan Rendra . " Hai Ri , aku Rendra " sapa Rendra smbil mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan , " hai , Riani " balas Riani pada Rendra sambil berjabat tangan , "aku banyak tau kamu dari Reysha , dia selalu mampir ke kamar aku buat main video game , dia cerita banyak hal tentang kamu " , " ohh ya emang dasar itu anak " gerutu Riani , "dia banyak ngomongin kebaikan kamu kok " sahut Rendra , "hmm , eh maaf ya selama ini aku ketus sama kamu terys waktu aku nabrak kamu , aku malah marah marah " ucap Riani , " santai aja gpp kok " sahut Rendra " eh iya kamu aku kok sering liat kamu disini ? " Tanya Riani , "haha kamu gak perlu heran rumah sakit ini udah kayak rumah kedua buat aku dari kecil" timpal Rendra , " hah ? Kenapa ? " Tanya Riani lagi , " dari kecil aku penyskitku udah setia nemenin hari hari aku , saat aku berusia 10 tahun aku divonis dokter mengidap kanker otak dan dokter bilang usia aku gak lama lagi mungkin keajai"ban aku bisa bertahansampai saat ini Ri " sahut Rendra , Riani hanya bengong mendengarnya , " Reysha bilang kamu calon dokter ? " Tanya Rendra , "iyaa..tapi aku gak yakin lulus dari awal aku kurang fokus sama kuliah ini " jawabnya lemas , " hmm..Ri semangaat dong masa mau jadi dokter malah nyerah gitu diluar sana itu banyak yang butuhin dokter dokter hebat tau , apalagi orang yang mengidap kanker kayak aku " sahut Rendra , Riani hanya terdiam .

Dua minggu sudah ayah Riani dirawat di rumah sakit yang sama dengan tempat Rendra dirawat , semakin hari Riani yang asalnya kesal terhadap Rendra semakin akrab dan dekat dengan Rendra , mereka selalu ngobrol di taman , tanpa mereka sadari mereka memiliki perasaan suka satu sama lain , terutama Rendra sepertinya Rendra jatuh hati pada sosok Riani yang ketus sejak awal mereka bertemu , Rendra dan Riani tau bahwa mereka sedang bermain dengan hati mereka tapi mereka berdua memilih memendam perasaan mereka karena tak ingin ada yang tersakiti . 

Riani mendapat kabar gembira , ayahnya bisa pulang dari rumah sakit , tapi dibalik itu dia merasa bingung karena harus meninggalkan Rendra , dia pun oamit kepada Rendra dan verjanji akan selalu mengunjungi Rendra ke rumah sakit , Rendra pun hanua bisa memegang janji Riani padanya . Seperti janjinya setiap hari Riani selalu mengunjungi Rendra di tengah kondisi kuliahnya yang kacau dan Riani terancam akan di DO dari kampusnya , tapi Riani sama sekali tak memperdulikan hal itu . Sore harinya seperti biasa Rendra menunggu Riani di taman , tak berapa lama Riani pun datang , kali ini Rendra mengajak Riani jalan jalan diluar rumah sakit , padahal seharusnya dia tetap berada di sekitar rumah sakit , Riani pun sudah menolaknya tapi Rendra terus memaksa Riani , Riani pun terpaksa mengiyakan ajakan Rendra , mereka pun pergi ke taman kota , makan di cafe , dan melihat oesta kembang api di pusat kota . 
Pukul tujuh malam Rendra dan Riani masih duduk di sekitar taman kota , Rendra mengeluarkan sebatang rokok dengan koreknya , dia menyalakan dan mengisap rokok itu , padahal seharusnya dia jauh dari benda itu , karena akan membuat kondisinya semakin buruk , Riani yang melihat itu pun langsung memarahi Rendra dan membuang rokok itu " kamu gilaaa ? Hah ? Apa kamu gak sadar ini bisa bahayain nyawa kamu " ucap Riani , " Ri , aku tau ini bisa bahayain aku , tapi Ri aku pingin sekalii aja malam ini berprilaku wajar kayak orang banyak " sahut Rendra , " tapi gak gini Ren , kamu harus inget penyakit kamu itu fatal , aku gak mau terjadi apa apa sama kamu " sahut Riani lagi , " Ri , dari kecil aku gak pernah nikmatin indahnya hidup aku , aku mohon sekali ini aja Ri sebelum aku pergi buat selama lamanya " ucap Rendra , Riani terkejut dengan ucapan Rendra dia pun kesal dan berkata " udah deh kalo kamu kayak gini terus aku pulang aja " Riani pun berdiri dan melangkah menjauh dari Rendra , " jangan pergi Ri , jangan tinggalin aku...aku sayang kamu Ri " Sahut Rendra , langkah Riani pun terhenti ksrena perkataan Rendra "sini Ri , aku mohon temani aku menikmati malam ini sekaliii aja" sahutnya , Riani pun kembali duduk di samping Rendra , waktu pin semakinblarut dengan dinginnya malam , " Ri , boleh aku bersandar di pundakmu ? " Tanya Rendra , Riani hanya mengangguk " hmmm , jujur dari awal aku suka sama kamu Ri , semakin kita deket aku semakin jatuh hati sama kamu Ri , tapi aku takut ini cuma bakal nyakitin kamu Ri karena aku tau aku akan segera pergi jauh setelah ini , tapi apapun yang terjadi aku tetap sayang kamu Ri walau sampai di surga nanti " ucap Rendra sambil menatap Riani , Riani hanya bisa terdiam mendengar apa yang Rendra katakan , dia juga begitu menyayangi Rendra tapi dia tau cepat atau lambat Rendra akan meninggalkannya . Bukan dia takut Rendra akan pergi , tapi dia takut kehilangan orang yang dia sayangi .


Waktu terus berlalu tanpa terasa jam sudah menunjukan pukul 9 malam , Riani pun mengajak Rendra kembali ke rumah sakit , saat Rendra akan berdiri tiba tiba dia pingsan , Riani kebingungan dan kaget bukan main , " Ren bangun Ren kita harus kembali ke rumah sakit , kamu bilang kamu sayang aku masa kamu mau tinggalin aku Ren , aku juga sayang kamu Renb" ucap Riani sambil menangis , tapi Rendra tetap tidak terbangun , Riani pun berteriak meminta tolong sampai akhirnya datang beberapa orang yang membantu untuk membawa Rendra ke rumah sakit , sesampainya Rendra di rumah sakit dia langsung diberikan perawatan intensif , Riani mendengar percakapan dokter dengan orangtua Rendra bahwa kondisi Rendra sangat kritis , Riani hanya mampu terdiam dan berkata dalam hati " kanmu harus bertahan Ren , iya Ren aku juga sayang kamu , kamu jangan tinggalin aku " , debgan perasaan yang kacau Riani pulang ke rumah dan berharap ada kabar baik tentang Rendra besok . 

Malam itu tim dokter di rumah sakit mulai kebingungan dan hampir putus asa , mereka menyarankan agar Rendra dibawa ke Jepang untuk melaksanakan terapi oleh tim ahli disana kurang lebih tiga tahun lamanya , tanpa berfikir panjang keluarganya pun mengiyakan . Dan malam itu juga Rendra diberangkatkan ke Jepang untuk melaksanakan therapy . Keesokan harinya Riani datang ke rumah sakit untuk melihat kondisi Rendra , alangkah terkejutnya dia saat melihat kamar Rendra telah kosong , dia pun bertanya kepada suster " sus , Rendra kemana ? Dia sudah pulang ? " , "maaf mbak mas Rendra sudah tidak ad disini mbak dia sudah pergi jauh " , bagaikan tersambar petir Riani langsung lemah danterduduk di lantai saat mendengar perkataan suster itu , hatinya bertanya tanya " kenapa Rendra harus pergi secepat itu ? Sebelum dia tau kalo aku menyayanginya " 

Beberapa hari berlalu Riani masih merasa seperti bermimpi dengan kenyataan kalo Rendra sudah tiada , orang yang dikasihinya telah pergi meninggalkannya . Riani mulai berfikir untuk bangkit dari keterpurukannya , dia pun mencoba lebih serius untuk kuliahnya dia lebih rajin belajar , dia sadar dengan apa yang dulu Rendra katakan bila seorang dokter itu dibutuhkan untuk menolong pasiennya , dua tahun berlalu Riani pun akhirnya lulus dengan gelar dokter yang disandangnya . Dia menjalani praktek di rumah sakit tempatnya dulu bertemu dengan Rendra , dan lebih mengejutkan lagi dia harus menangani pasien yang mengidap penyakit kanker otak , penyakit yang sama dengan yang Rendra miliki , "Dokter Riani , pasien tadi mengingatkan saya pada pasien saya tiga tahun lalu , Rendra" ucap Dokter Ruli kepala tim ahli penanganan penyakit kanker , "iya dok saya juga teringat dengan Rendra , tapi sayang dia sudah tidak ada disini " jawabnya . 

Hari ini ulang tahun Riani ,dia tidak ingin mengadak pesta untuk ulang tahunnya dia hanya ingin berdiam diri di taman sambil mengingat Rendra orang yang sangat disayanginya sampai detik ini. Riani hanya duduk di kursi taman rumah sakit tempat ia dipertemukan dengan Rendra , tiba tiba dia dikejutkan dengan suara yang yidak asing baginya "hai Ri" suara itu terdengar begitu jelas , Riani menengok tapi tidak ada siapa siapa tapi dia yakin ada yang memanggilnya , Riani kembali terdiam tapi lama lama suara itu semakin dekat , "hai Ri selamat ulang tahun " ucapnya lagi , kali ini Riani kembali menoleh dan alangkah terkejutnya dia ada laki laki yang berhadapan dengannya dia keheranan dengan lelaki yang berparas tak asing baginya , "kamu siapa ?" Tanya Riani , "ini aku Ri , Rendra " jawabnya sambil tersenyum , "Rendra ? Engga kamu bukan Rendra kamu gak usah ngaku ngaku " timpalnya , "beneran Ri ini aku Rendra " , "gak mungkin Rendra itu udah pergi tiga tahun lalu " jawabnya kagi , " ya ampun Ri kamu anggap aku ini udah mati ? Ini aku Ri masih hidup ,malam itu aki memang kritis ri dan tim dokter menyarankan aku untuk terapi ke Jepang dan selama tiga tahun ini aku terapi disana dan akhirnya berhasil dan aku dinyatakan sembuh " sahut Rendra , "kalo kamu Rendra knp orang bilang kamu udah gak ada ? " Tanyanya , "udah Ri , aku ini Rendra aku masih hidup aku bertahan untuk kamu karena aku sayang sama kamu Ri , selamat ulang tahun dokter cintaku " , Riani pun bingung bercampur sedih dan bahagia ternyata orang yang dia sayangi masih hidup dan berada di hadapannya , "ihhhh kamuuuu aku tuh hampir gila tau gak gara gara kehilangan kamu " ucapnya sambil menangis , " sorry...sorry aku gak maksud bikin kamu sedih maafin aku yaa aku udah ninggalin kamu aku sayang kamu " , "hmmm...aku juga sayang kamu , jangan pernah tinggalin aku lagi " , " iya aku pasti bakal selalu jagain kamu , aku janji apapunyang terjadi aku gak akan tinggalin kamu lagi " , Riani pun memeluk Rendra dengan erat dia tak ingin kehilangan Rendra lagi . Dan akhirnya mereka pun hidup bahagia bersama selamanya dengan spirit of love yang mereka miliki untuk mensupportsatu sama lain :) 

*tamat*